Berbohong yang diperbolehkan dalam Islam ada beberapa dan itu menandakan
bahwa tidak semua tindak kebohongan itu dianggap dosa. Berbohong pada
dasarnya adalah sebuah tindakan yang dilarang dalam Islam karena bohong
itu artinya mengungkapkan sesuatu untuk mengurangi atau menambah-nambahi
dan hal ini dianggap maksiat. Namun, disabdakan oleh Rasulullah bahwa
ada tiga kebohongan yang dibolehkan. Maka dari itu kita akan mengintip
sejenak apa saja kebohongan tersebut.
Berbohong yang Diperbolehkan dalam Islam Menurut Sabda Rasulullah
1. Bohong ke Istri Demi Menyenangkannya
Dikatakan oleh Ummu Kultsum radhiyallahu ‘anha bahwa ia sendiri tidak
pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi sebuah
keringanan bagi yang mengucapkan kebohongan atau dusta kecuali dalam
tiga hal, yaitu ucapan suami untuk sang istri begitu juga sebaliknya,
dalam tujuan si manusia untuk mendamaikan suatu pertengkaran atau
perseteruan antar manusia, serta untuk tujuan perang. Kebohongan yang
dilakukan istri ke suami maupun suami ke istri demi menyenangkan
pasangan itu hal yang dianggap baik.
Contoh bohong yang dibolehkan antara suami dan istri adalah ketika
seorang suami memberikan istrinya sebuah hadiah pakaian, padahal sang
suami tidak tahu-menahu soal fashion yang sedang tren maka baju yang
dibelikan pun seleranya tidak begitu bagus. Namun, sang istri yang
jelas-jelas tahu bahwa baju itu jelek tetap menerima dengan senang hati.
Suami merasa senang apabila si istri mengatakan bahwa baju tersebut
merupakan pemberian terbaik yang ia pernah terima.
Contoh lain dari bohong untuk kebaikan adalah ketika sang istri bertanya
kepada sang suami apakah ia cantik, dan si suami mengatakan bahwa
istrinya itu cantik sekali, bahkan wanita tercantik yang ia pernah
temui. Hati si istri pun di sini pasti secara otomatis disenangkan
dengan kata-kata si suami barusan. Nah, bisa ditebak kalau si suami
menjawab jujur, nanti pasti ada risiko yang akan ditanggung.
2. Bohong dalam Situasi Perang
Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu pernah suatu kali memboncengkan Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas kendaraan beliau, dan setiap orang
yang bertanya akan Rasulullah di tengah perjalanan, maka beliau akan
menjawab bahwa Rasulullah adalah penunjuk jalannya. Orang yang bertanya
pun mengartikan jawaban tersebut sebagai jalan yang memiliki makna
haqiqi. Padahal Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu punya maksud bahwa jalan
kebaikanlah yang sebenarnya. Hal itu beliau lakukan supaya musuh-musuh
Rasulullah tidak dapat mendekat dan hanya demi kemaslahatan Rasulullah
saja. Hal ini terdapat pada HR. al-Bukhari.
Berbohong adalah tindakan yang diperbolehkan ketika hal itu dilakukan
bertujuan untuk menyelamatkan nyawa seseorang. Contoh bahwa tidak semua
kebohongan itu dosa itu, misalnya ketika seseorang hendak dibunuh,
padahal orang itu tidak punya salah apa-apa. Kemudian, orang tersebut
meminta tolong kita untuk menyembunyikannya dan ketika seseorang yang
bermaksud membunuh tersebut datang dan bertanya kepada kita soal
keberadaan orang yang akan dibunuh, kita bisa berbohong supaya nyawa
orang tersebut bisa selamat.
3. Bohong dengan Tujuan Mendamaikan Saudara
Disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa seseorang
tidak akan dianggap pendusta apabila ingin mendamaikan manusia yang
sedang dalam situasi perseteruan karena hal tersebut merupakan hal
kebaikan. Hal ini tercatat di dalam hadits Ummu Kultsum radhiyallahu
‘anha. Misal saja ada dua orang teman sedang bertengkar dan kita menjadi
tempat curhat mereka. Mereka mungkin menjelekkan satu sama lain dan
kita bisa mengatakan bahwa hal itu tidak benar dan justru menceritakan
kebaikan-kebaikan mereka demi mendamaikan keduanya. Itulah tiga hal
tentang berbohong yang diperbolehkan dalam Islam.
0 Response to "Berbohong yang Diperbolehkan Dalam Islam"
Post a Comment